Description:Tanya Mileva masih mengulangi kesalahan yang sama. Hanya bisa menyukai mereka yang tidak menyukainya. Hanya mau mengagumi mereka yang tidak menganggapnya ada.Baginya, itu adalah rasa pahit paling manis yang menguji adrenalin. Ia hanya bisa menghela napas; bertepuk sebelah tangan lagi, bertepuk sebelah tangan lagi. Padahal, dirinyalah yang menutup diri–dan hanya terbuka bagi mereka-mereka yang tidak berminat.Di sisi lain, ada pria yang baru tertolak ulah keusilannya sendiri.“Gue sama Cello nggak naif, Rifan. Nggak perlu sok misterius gitu, lo bukan Limbad,” ucap Hilmy. “Kalau lo suka sama Anya tuh, gerak, tunjukin kalau suka. Lo juga sih setiap hari malah ngeledek dia terus. Bukannya suka, malah jadi jengkel tuh anaknya.”Oh. Jahil memang bahasa cintanya Rifan. Semakin jahil, semakin suka. Semakin menjengkelkan, semakin tertarik ia. Namun mendengar itu, Rifan sedikit muhasabah diri.Penolakan itu berakhir hambar. Keduanya menghilang dan melanjutkan hidup masing-masing tanpa satu sama lain mengetahui. Hingga akhirnya, usia dewasa kembali mempertemukan mereka dalam keadaan canggung, setelah mengingat tentang penolakan tiba-tiba beberapa tahun yang lalu.We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Hall of Friends - Monolog Rifan. To get started finding Hall of Friends - Monolog Rifan, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed. Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.
Description: Tanya Mileva masih mengulangi kesalahan yang sama. Hanya bisa menyukai mereka yang tidak menyukainya. Hanya mau mengagumi mereka yang tidak menganggapnya ada.Baginya, itu adalah rasa pahit paling manis yang menguji adrenalin. Ia hanya bisa menghela napas; bertepuk sebelah tangan lagi, bertepuk sebelah tangan lagi. Padahal, dirinyalah yang menutup diri–dan hanya terbuka bagi mereka-mereka yang tidak berminat.Di sisi lain, ada pria yang baru tertolak ulah keusilannya sendiri.“Gue sama Cello nggak naif, Rifan. Nggak perlu sok misterius gitu, lo bukan Limbad,” ucap Hilmy. “Kalau lo suka sama Anya tuh, gerak, tunjukin kalau suka. Lo juga sih setiap hari malah ngeledek dia terus. Bukannya suka, malah jadi jengkel tuh anaknya.”Oh. Jahil memang bahasa cintanya Rifan. Semakin jahil, semakin suka. Semakin menjengkelkan, semakin tertarik ia. Namun mendengar itu, Rifan sedikit muhasabah diri.Penolakan itu berakhir hambar. Keduanya menghilang dan melanjutkan hidup masing-masing tanpa satu sama lain mengetahui. Hingga akhirnya, usia dewasa kembali mempertemukan mereka dalam keadaan canggung, setelah mengingat tentang penolakan tiba-tiba beberapa tahun yang lalu.We have made it easy for you to find a PDF Ebooks without any digging. And by having access to our ebooks online or by storing it on your computer, you have convenient answers with Hall of Friends - Monolog Rifan. To get started finding Hall of Friends - Monolog Rifan, you are right to find our website which has a comprehensive collection of manuals listed. Our library is the biggest of these that have literally hundreds of thousands of different products represented.